SEKILAS INFO
  • 8 bulan yang lalu / Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, akan diadakannya peringantan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW pada hari Jumat tgl 18 Oktober 2024 pada pukul 17.30 Masjid Al Mubarok, sholat magrib berjamaah
  • 4 tahun yang lalu / Selamat datang di website Masjid Tua Al Mubarok Jakarta Selatan
WAKTU :

Qurban Qabil dan Habil

Terbit 3 Juli 2021 | Oleh : Admin Al Mubarok | Kategori : Tak Berkategori
Qurban Qabil dan Habil

Qurban Qabil dan Habil

Allah ‘Azza Wa Jalla mengisahkan kepada Rasulullah Shallalahu Alaihi Wa Sallam tentang dua anak Nabi Adam Alaihis Salam yang melakukan qurban. Allah memerintahkan pula kepada beliau untuk menyampaikan kisah tersebut dengan benar kepada kaumnya dan juga kepada Ahlul Kitab.

Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Ma’idah ayat 27 :

وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱبْنَىْ ءَادَمَ بِٱلْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ ٱلْءَاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ

“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.”
(Q.S. Al-Maidah : 27)

Untuk memudahkan pembahasan, saya mengutip kitab tafsir bil ma’tsur yang disusun oleh seorang pakar, Al Imam Al Allamah Al-Hafizh Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud bin Muhammad al-Farra Al-Baghawi. Pakar Tafsir, Fiqh dan Hadits bermadzhab Syafi’I ini menulis dalam kitabnnya “Ma’alim At-Tanzil” (Tafsir Al-Baghawi) menafsirkan ayat di atas sebagai berikut :

قوله تعالى : ( واتل عليهم نبأ ابني آدم بالحق ) وهما هابيل وقابيل ويقال له قابين ، ( إذ قربا قربانا ) وكان سبب قربانهما على ما ذكره أهل العلم أن حواء كانت تلد لآدم عليه السلام في كل بطن غلاما وجارية ، وكان جميع ما ولدته أربعين ولدا في عشرين بطنا أولهم قابيل وتوأمته أقليما ، وآخرهم عبد المغيث وتوأمته أمة المغيث ، ثم بارك الله عز وجل في نسل آدم عليه السلام ، قال ابن عباس : لم يمت آدم حتى بلغ ولده وولد ولده أربعين ألفا .

Firman Allah Ta’ala (Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam !) yaitu Habil dan Qabil, ada yang menyebutnya Habin. (ketika keduanya mempersembahkan kurban) sebab qurban mereka berdua sebagaimana yang disebutkan oleh para pakar bahwa Bunda Hawa selalu melahirkan anak kembar laki dan perempuan. Jumlah dari 20 kali melahirkan mencapai 40 anak. Anak pertama bernama Qabil dan kembarannya bernama Aqlima (sebagian ulama meyebutnya Iqlima, pen). Anak terakhir beliau bernama Abdul Mughits dan kembarannya bernama Amatul Mughits. Kemudia Allah memberkahi keturunan Nabi Adam Alaihis Salam. Ibnu Abbas berkata : “ Anak keturnan Nabi Adam Alahis Salam mencapai 40.000 orang ketika beliau wafat.

واختلفوا في مولد قابيل وهابيل ، فقال بعضهم : غشي آدم حواء بعد مهبطهما إلى الأرض بمائة سنة ، فولدت له قابيل وتوأمته أقليما في بطن واحد ، ثم ولدت هابيل وتوأمته لبودا في بطن .

Para Ulama berbeda pandangan mengenai kapan Qabil dan Habil lahir. Sebagian mereka mengatakan bahwa pasca seratus tahun diturunkan ke bumi, Nabi Adam menggauli Siti Hawa dan lahirlah Qabil dan kembarannya, Aqlima dan kemudian setelah itu lahirlah Habil dan kembarannya, Labuda.

وقال محمد بن إسحاق عن بعض أهل العلم بالكتاب الأول : إن آدم كان يغشى حواء في الجنة قبل أن يصيب الخطيئة ، فحملت فيها بقابيل وتوأمته أقليما ، فلم تجد عليهما وحما ولا وصبا ولا طلقا حتى ولدتهما ، ولم تر معهما دما فلما هبط إلى الأرض تغشاها فحملت بهابيل وتوأمته ، فوجدت عليهما الوحم والوصب والطلق والدم

Muhammad Ibn Ishaq (pakar sejarah, pen) mengutip sebagian pakar dalam kitabnya yang pertama bahwa ketika di surga, Nabi Adam Alaihis Salam menggauli Siti Hawa sebelum beliau melakukan kesalahan (mamakan buah khuldi, pen). Siti Hawa hamil untuk anaknya Qabil dan Aqlima. Ketika hamil saat itu beliau tidak merasakan mual (ngidam) dan sakit hinggal melahirkan. Beliau juga tidak mendapatkan darah di saat melahirakn. Adapun pasca turun ke bumi. Nabi Adam menggauli Siti Hawa dan hamil untuk kedua kalinya Habil dan Labuda. Barulah beliau merasakan ngidam dan sakit dan mengeluatrakan datah saat melahirkan.

وكان آدم إذا شب أولاده يزوج غلام هذا البطن جارية بطن أخرى ، فكان الرجل منهم يتزوج أية أخواته شاء إلا توأمته التي ولدت معه لأنه لم يكن يومئذ نساء إلا أخواتهم ، فلما ولد قابيل وتوأمته أقليما ثم هابيل وتوأمته لبودا ، وكان بينهما سنتان في قول الكلبي وأدركوا ، أمر الله تعالى آدم عليه السلام أن ينكح قابيل لبودا أخت هابيل وينكح هابيل أقليما أخت قابيل ، وكانت أخت قابيل أحسن من أخت هابيل ، فذكر ذلك آدم لولده فرضي هابيل وسخط قابيل ، وقال : هي أختي أنا أحق بها ، ونحن من [ ولادة ] الجنة وهما من [ ولادة ] الأرض

Ketika anak-anak beliau mecapai usia muda, Nabi Adam Alaihis Salam mengawinkan anak laki dan perempuan secara silang. Laki-laki boleh menikahi perempuan yang ia sukai selama tidak sekandung (sekembaran lansung, pen). Kebolehan ini karena bersifat darurat, tidak ada perempuan lagi kecuali saudara mereka sendiri. Tatkala Qabil dan Aqlima lahir dan disusul oleh lahirnya Habil dan Labuda dan perbedaan usia diantara keduanya adalah dua tahun menurut pendapat Al-Kalbi, Allah Ta’ala memerintahkan Nabi Adam Alaihis Salam untuk menikahkan Qabil dengan Labuda dan menikahkan Habil dengan Aqlima. Saudara kembar Qabil (Aqlima, pen) lebih cantik parasnya ketimbang saudara perempuan Habil (Labuda, pen). Nabi Adam menceritakan hal tersebut kepada anaknya. Habil ridha menerima perintah tersebut sedangkan Qabil marah dan mengatakan “ Aku lebih berhak terhadap saudara kembarku daripada Habil. Kami adalah kelahiran surga sedangkan dia adalah kelahiran bumi !”

فقال له أبوه : إنها لا تحل لك فأبى أن يقبل ذلك ، وقال : إن الله لم يأمره بهذا وإنما هو من رأيه ، فقال لهما آدم عليه السلام : فقربا قربانا فأيكما يقبل قربانه فهو أحق بها ، وكانت القرابين إذا كانت مقبولة نزلت نار من السماء بيضاء فأكلتها ، وإذا لم تكن مقبولة لم تنزل النار وأكلته الطير والسباع ، فخرجا ليقربا [ قربانا ] وكان قابيل صاحب زرع فقرب صبرة من الطعام من أردأ زرعه وأضمر في نفسه ما أبالي أيقبل مني أم لا ، لا يتزوج أختي أبدا ، وكان هابيل صاحب غنم فعمد إلى أحسن كبش في غنمه فقرب به وأضمر في نفسه رضا الله عز وجل فوضعا قربانهما أعلى الجبل.

Nabi Adam berkata: “ Sungguh ! Dia (Aqlima, pen) tidak halal untukkmu !” Beliau tidak menerima hal tersebut. Dia (Qabil) berkata bahwa Allah tidaklah mementahkannya, itu hanya keinginan dia saja (Adam). Maka Nabi Adam berkata kepada mereka berdua : Kalian harus berqurban ! Siapa yang qurbannya diterima, maka ia berhak terhadapnya (Aqlima, pen). Orang yang diterima qurbannya yaitu apabila api berwarna pitih turun dari langit memakan qurbannya. Dan qurban yang ditolak adalah ketika api tidak turun dan qurbannya dimakan oleh burung dan binatang buas.
Keduanya pergi melaksanakan qurban. Qabil adalah seorang petani. Ia berqurban dengan sedikit makanan yang paling buruk. Dalam hatinya ia berkata : ‘Aku tidak peduli kalau qurbanku diterima atau ditolak ! Dia (Habil, pen) tidak akan bisa menikahi saudari kembarku !”
Habil adalah seorang peternak kambing. Ia berqurban dengan domba yang paling bagus dan dalam hatinya ia berkata : “Aku ridha dengan apa yang Allah Azza Wa Jalla putuskan !”

فوضعا قربانهما أعلى الجبل. ثم دعا آدم عليه السلام فنزلت نار من السماء وأكلت قربان هابيل ولم تأكل قربان قابيل فذلك قوله عز وجل : ( فتقبل من أحدهما ) [ يعني هابيل ] ( ولم يتقبل من الآخر ) يعني : قابيل فنزلوا على الجبل وقد غضب قابيل لرد قربانه وكان يضمر الحسد في نفسه إلى أن أتى آدم مكة لزيارة البيت ، فلما غاب آدم أتى قابيل هابيل وهو في غنمه ، ( قال لأقتلنك ) قال : ولم؟ قال : لأن الله تعالى قبل قربانك ورد قرباني ، وتنكح أختي الحسناء وأنكح أختك الدميمة ، فيتحدث الناس أنك خير مني ويفتخر ولدك على ولدي ، ( قال ) هابيل : وما ذنبي؟ ( إنما يتقبل الله من المتقين ) .

Qabil dan habil meletakkan qurban mereka di atas gunung yang paling tinggi. Nabi Adam Alaihis Salam berdo’a, lalu turunlah api dari langit memakan qurban Habil dan tidak memakan qurban Qabil. Inilah yang dimaksud firman Allah maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima.
Setelah itu mereka turun dari gunung. Qabil sangat marah karena qurbannya ditolak dan dia menyimpan rasa dengki dalam dirinya sampai Nabi Adam berangkat ke Mekkah untuk ziarah ke Baitullah. Maka ketika Nabi Adam sudah pergi, Qabil menemui Habil yang sedang menjaga kambingnya. Dia berkata : “Sungguh ! Aku benar-benmar akan membunuhmu !” Habil menjawab : “Mengapa?” “Allah menerima qurbanmu dan menolak qurbanku !, jawab Qabil. Kamu akan menikah dengan saudari kembarku yang cantik sedangkan aku akan menikahi saudari kembarmu yang buruk ! Orang-orang nanti akan mengatakan bahwa kamu lebih baik dariku dan juga membagakan keturunanmu daripada keturunanku !” ujar Qabil. Habil berkata :! ‘Apakah salahku? Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa.”

Hikmah yang dapat diambil :

• Orang yang berqurban harus ikhlas karena Allah, bukan karena riya’ atau motif lain yang tidak baik

• Bisa jadi Qabil dan habil adalah orang pertama yang melaksanakan qurban.

• Di saat Nabi Adam dan Siti hawa masih hidup, bolehnya menikah dengan saudara kandung karena alasan darurat untuk melangsukan keturunan.

Wallahu A’lam

Bersambung ya, In sya Allah !

Ridwan Shaleh

SebelumnyaAgar Do'a Dikabulkan SesudahnyaQurban Nabi Ibrahim AS

Berita Lainnya

0 Komentar